Langsung ke konten utama

Angklung

Setelah melalui proses belajar angklung lebih kurang 1,5 bulan sejak awal bulan Januari 2018.
Dengan jadwal latihan seminggu sekali dengan durasi waktu 2 jam setiap latihan. Dan ditambah waktu latihan saat mendekati hari H.
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu untuk unjuk kemampuan dalam acara #ormasexpo2018
Bagi saya bermain angklung adalah hal yang baru. Dan untuk memainkannya pun tidak mudah. Ini berhubungan dengan saraf motorik tangan saya.
Otot tangan saya lemah, jadi ketika mengayunkan angklung, saya meletakkan siku kiri saya pada sandaran kursi roda sebagai penopang.
Meski memegang 1 angklung (saya memainkan nada sol) ini juga membutuhkan konsentrasi. Karena jika lupa, maka akan merusak semua susunan nada.
Memainkan 2 buah lagu dengan alunan alat musik angklung, dihadapan pengunjung Mall. Melihat eksperesi mereka, menyambut dengan tepukan gemuruh. Rasanya senang sekali.
Tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa tidak bisa dan tidak mampu. Selama berusaha pasti Allah memberi jalan dan kemudahan.
Yeni Endah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BHINAYA - KSD

Alhamdulillah, hari ini saya dan teman-teman Komunitas Sahabat Difabel menghadiri acara yang diadakan oleh BHINAYA - Integrated Marketing Communication Agency di Hotel Wimarion. Acara yang bertajuk "Menyiapkan Difabel Mandiri Lewat Wirausaha" menghadirkan dua orang nara sumber yaitu Mas  Didik Sugiyanto  Ketua Komunitas Sahabat Difabel dan Pak Guntur. Raditya Wardhana. Dalam kesempatan ini Mas Didik menceritakan tentang usaha yang ia miliki yaitu bengkel spesialis pemasangan la mpu HID (High Intensity Discharge). Mas Didik menggeluti dunia mekanik karena dirinya adalah lulusan STM Otomotif. Sebelum punya bengkel Mas Didik pernah usaha ternak itik dan jualan bensin. Pak Guntur Raditya Wardhana, CEO Laxita Kanaya Corp, Young Sociopreneur yang saat ini memiliki 12 perusahaan. Beliau merintis usaha dari nol. Memulai usaha dari bawah kolong jembatan. Saat kuliah Pak Radit, pernah mengalami susah minum. Bahkan untuk membeli sebotol air mineral pun beliau tidak mampu. ...

KEGIATAN ROEMAH DIFABEL

Setelah hampir 5 hari semua pelatihan di Roemah Difabel diliburkan, di hari Sabtu (11/03) kemarin Roemah D kembali diramaikan oleh para personil Komunitas Sahabat Difabel dengan berbagai pelatihan. Diantaranya pelatihan Komputer, yang rutin diadakan setiap hari Sabtu bersama Mr. Amry. Jika biasanya dimulai pada jam 10:00 wib, pada kesempatan Sabtu kemarin dimulai lebih awal. Dikarenakan hari Sabtu kemarin banyak tamu yang berkunjung ke Roemah Difabel, sehingga ada beberapa kegiatan yang diadaksn pada hari tersebut. Salah satunya adalah pelatihan komputer bersama Mr. Amri yang kini ada 2 kelas, yaitu untuk peserta baru dan peserta lama. Untuk peserta lama, materi pada Sabtu kemarin adalah bagaimana cara menggunakan rumus membaca karakter huruf pada tabel di Excel. Rumus ini biasanya untuk mengurutkan nomer ID pada nomer peserta ujian, nomer pada kartu keluarga, ataupun pada kartu tanda kependudukan. Anna Okta

PROJECT UPRENEUR AIESEC BERSAMA ROEMAH D

Pada bulan September 2017 ibu   Noviana Dibyantari , Founder dan Inisiator   Komunitas Sahabat Difabel ( KSD ) telah menandatangani kerjasama dengan AIESEC dalam bentuk Proyek Kewirausahaan yang disebut UPRENEUR.   Mahasiswa asing datang pertama kali ke   Roemah Difabel - Roemah D pada tanggal 17 Januari 2018 untuk melakukan observasi kewirausahaan sambil berkenalan dengan Pengurus dan anggota Komunitas sahabat Difabel.   Setelah Observasi mereka membuat Rencana Kerja selama kerjasama dengan Roemah Difabel.   Rabu malam, mahasiswa asing tersebut sudah presentasi program kerjanya di hadapan Founder KSD dan hari Kamis adalah hari pertama ACTION DAY mereka. Mahasiswa dari AIESEC datang ke Roemah Difabel untuk membahas pembuatan website (blog) dan program marketing bersama Mr. Jonathan dan Mrs. Kyeongmin mereka berasal dari Australia dan Korea yang didampingi oleh Mbak Irma. (Kamis, 25/01/2018) Sebelum membahas kedua hal tersebut mereka asyik belaj...