Langsung ke konten utama

Postingan

BHINAYA - KSD

Alhamdulillah, hari ini saya dan teman-teman Komunitas Sahabat Difabel menghadiri acara yang diadakan oleh BHINAYA - Integrated Marketing Communication Agency di Hotel Wimarion. Acara yang bertajuk "Menyiapkan Difabel Mandiri Lewat Wirausaha" menghadirkan dua orang nara sumber yaitu Mas  Didik Sugiyanto  Ketua Komunitas Sahabat Difabel dan Pak Guntur. Raditya Wardhana. Dalam kesempatan ini Mas Didik menceritakan tentang usaha yang ia miliki yaitu bengkel spesialis pemasangan la mpu HID (High Intensity Discharge). Mas Didik menggeluti dunia mekanik karena dirinya adalah lulusan STM Otomotif. Sebelum punya bengkel Mas Didik pernah usaha ternak itik dan jualan bensin. Pak Guntur Raditya Wardhana, CEO Laxita Kanaya Corp, Young Sociopreneur yang saat ini memiliki 12 perusahaan. Beliau merintis usaha dari nol. Memulai usaha dari bawah kolong jembatan. Saat kuliah Pak Radit, pernah mengalami susah minum. Bahkan untuk membeli sebotol air mineral pun beliau tidak mampu.
Postingan terbaru

Kegiatan Anjangsana

Selalu ada keseruan saat Rombongan Banyumanik (begitu biasa kami berempat disebut) ketika melakukan perjalanan menggunakan jasa taxi online. Seperti hari ini, saat akan anjangsana ke rumah Mas  Hilal Huda . Dalam rangka agenda 3 bulanan dari Komunitas Sahabat Difabel. Karena kami baru kali pertama ke rumah Mas Hilal. Seperti biasa kami melakukan koordinasi dengan orang yang membantu kami di lokasi tujuan. Koordinasi dilakukan saat akan pergi, di tengah perjalanan dan ketika hampir sampai di lokasi. Ketika hampir dekat rumah Mas Hilal. Persisnya di gapura Mlati baru kami menghubungi tuan rumah untuk memberikan petunjuk jalan. Awalnya komunikasi lewat telepon tapi karena kurang efektif, komunikasi beralih ke video call. Mas Hilal pun memberi petunjuk ke mas driver taxi online jalan mana yang harus dilalui. Dari kursi belakang kursi driver saya bisa melihat mas driver taxi onlinenya senyum-senyum lho. (Ya mungkin dalam hati mas-nya berpikir "Wah, dapat 4 penumpang isti

Angklung

Setelah melalui proses belajar angklung lebih kurang 1,5 bulan sejak awal bulan Januari 2018. Dengan jadwal latihan seminggu sekali dengan durasi waktu 2 jam setiap latihan. Dan ditambah waktu latihan saat mendekati hari H. Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu untuk unjuk kemampuan dalam acara  # ormasexpo2018 Bagi saya bermain angklung adalah hal yang baru. Dan untuk memainkannya pun tidak mudah. Ini berhubungan dengan saraf motorik tangan saya. Otot tangan saya lemah, jadi ketika mengayunkan angklung, saya meletakkan siku kiri saya pada sandaran kursi roda sebagai penopang. Meski memegang 1 angklung (saya memainkan nada sol) ini juga membutuhkan konsentrasi. Karena jika lupa, maka akan merusak semua susunan nada. Memainkan 2 buah lagu dengan alunan alat musik angklung, dihadapan pengunjung Mall. Melihat eksperesi mereka, menyambut dengan tepukan gemuruh. Rasanya senang sekali. Tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa tidak bisa dan tidak mampu. Selama berusaha pa

KEGIATAN ROEMAH DIFABEL

Setelah hampir 5 hari semua pelatihan di Roemah Difabel diliburkan, di hari Sabtu (11/03) kemarin Roemah D kembali diramaikan oleh para personil Komunitas Sahabat Difabel dengan berbagai pelatihan. Diantaranya pelatihan Komputer, yang rutin diadakan setiap hari Sabtu bersama Mr. Amry. Jika biasanya dimulai pada jam 10:00 wib, pada kesempatan Sabtu kemarin dimulai lebih awal. Dikarenakan hari Sabtu kemarin banyak tamu yang berkunjung ke Roemah Difabel, sehingga ada beberapa kegiatan yang diadaksn pada hari tersebut. Salah satunya adalah pelatihan komputer bersama Mr. Amri yang kini ada 2 kelas, yaitu untuk peserta baru dan peserta lama. Untuk peserta lama, materi pada Sabtu kemarin adalah bagaimana cara menggunakan rumus membaca karakter huruf pada tabel di Excel. Rumus ini biasanya untuk mengurutkan nomer ID pada nomer peserta ujian, nomer pada kartu keluarga, ataupun pada kartu tanda kependudukan. Anna Okta

Bertemu Mas Samudra Az

Alhamdullillah, akhirnya saya dan teman-teman dari Komunitas Sahabat Difabel bisa bertemu dengan Mas  Samudra Az  di Roemah Difabel, setelah rencana kedatangan Mas Samudra gagal beberapa kali karena satu dan lain hal. (Sabtu, 10/03) Mas Samud, begitu biasa ia akrab disapa menjadi difabel sejak lahir. Dan ia adalah satu-satunya difabel dalam keluarganya. Dan dari 7 bersaudara hanya ia yang menempuh pendidikan paling tinggi. Mas Samud, saat ini sedang belajar di University of Ma laya juga sebagai dosen di 2 Universitas yaitu IAIN Cirebon dan Institut Study Islam Fahmina (ISIF). Dalam menjalankan profesinya sebagai dosen, Mas Samud sering mengajar di lantai 3 atau 4 yang tidak ada liftnya. Tentu saja itu tidak mudah, tapi tidak menghalangi dirinya untuk berbagi ilmu yang ia miliki. Mas Samud, juga bekerja sebagai Pendamping Keluarga Harapan (PKH) di kemensos dan mendampingi warga sebanyak 350 orang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kedatangan Mas Samudera ke RD adalah untuk ber

Kegiatan Pelatihan Pemantauan Dan Pengukuran Produktivitas Kerja Dalam Rangka Pembinaan Tenaga Kerja Difabel Kota Semarang - Angkatan V Tahun Anggaran 2018.

Pada hari Jum'at (09/03) kemarin, adalah hari terakhir saya, mbak  Any , dan mas Trias Saputra mengikuti acara penutupan Kegiatan Pelatihan Pemantauan Dan Pengukuran Produktivitas Kerja Dalam Rangka Pembinaan Tenaga Kerja Difabel Kota Semarang - Angkatan V Tahun Anggaran 2018. Pelatihan ini telah berlangsung selama 5 hari, dan dimulai pada tanggal 05 - 09 Maret 2018 yang lalu di SLB Negeri Semarang. Pada hari terakhir yang ini, para peserta diberikan materi cara membuat Resoles  Amerika. Resoles ini, hampir sama dengan resoles pada umumnya. Hanya saja, untuk isinya bisa sosis atau beaf dengan keju dan telur. Kemudian ditambah 1 sendok makan saus mayonis, setelah itu digulung seperti biasa lalu digoreng. Setelah materi 1 resep selesai, pelatihan boga pun ditutup oleh ibu Ani dan ibu Dian. Rasanya selama 5 hari kemarin, waktu yang sangatlah singkat. Namun kedekatan antara ibu Ani, ibu Diah dan para peserta begitu sudah seperti keluarga. Sehingga saat penutupan, ada rasa haru d

KEGIATAN DONASI UNTUK ROEMAH D PENJUALAN PAKET MAKANAN

Biaya operasional untuk ROEMAH D setiap bulannya lumayan besar untuk kegiatan pemberdayaan Sahabat Difa Kami semua berharap bisa terus survive untuk bisa berjuang bagi DISABILITAS. Kegiatan yang kami lakukan saat ini adalah Donasi lewat penjualan Paket Makanan. Yang masih ada kekurangan pengiriman besok pagi kami kirim di hari RABU, 07 Maret 2018 Terimakasih teman teman relawan yang telah membantu dari persiapan, penjualan hingga pengiriman ke rumah, sekolah dan Instansi. Terimakasih untuk para DONATUR yang telah membantu donasi untuk ROEMAH D lewat pembelian paket makanan. Tuhan memberkati Noviana Dibyantari