Langsung ke konten utama

Bertemu Mas Samudra Az

Alhamdullillah, akhirnya saya dan teman-teman dari Komunitas Sahabat Difabel bisa bertemu dengan Mas Samudra Az di Roemah Difabel, setelah rencana kedatangan Mas Samudra gagal beberapa kali karena satu dan lain hal. (Sabtu, 10/03)
Mas Samud, begitu biasa ia akrab disapa menjadi difabel sejak lahir. Dan ia adalah satu-satunya difabel dalam keluarganya. Dan dari 7 bersaudara hanya ia yang menempuh pendidikan paling tinggi.
Mas Samud, saat ini sedang belajar di University of Malaya juga sebagai dosen di 2 Universitas yaitu IAIN Cirebon dan Institut Study Islam Fahmina (ISIF).
Dalam menjalankan profesinya sebagai dosen, Mas Samud sering mengajar di lantai 3 atau 4 yang tidak ada liftnya. Tentu saja itu tidak mudah, tapi tidak menghalangi dirinya untuk berbagi ilmu yang ia miliki.
Mas Samud, juga bekerja sebagai Pendamping Keluarga Harapan (PKH) di kemensos dan mendampingi warga sebanyak 350 orang Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
Kedatangan Mas Samudera ke RD adalah untuk berbagi tentang aksesibilitas difabel yang ada di Indonesia.
Bagaimana mengawal kebijakan pemerintah dalam pelaksaan tata ruang dan bangunan yang akses untuk difabel.
Melakukan advokasi ke gedung-gedung pemerintah, minimal sebulan 2 kali.
Sebagai difabel, kita mempunyai hak untuk mendapatkan aksesibilitas di area publik.
Jika menemukan sarana publik yang kurang ramah untuk difabel. Bisa memberikan masukan untuk pemerintah. Bagaimana sarana dan prasarana yang akses untuk difabel.
Namun perlu diingat ketika ingin memberikan masukan pada pemerintah harus menguasai Undang-undang no. 8 tahun 2016 tentang disabilitas terlebih dahulu.
Yeni Endah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEGIATAN ROEMAH DIFABEL

Setelah hampir 5 hari semua pelatihan di Roemah Difabel diliburkan, di hari Sabtu (11/03) kemarin Roemah D kembali diramaikan oleh para personil Komunitas Sahabat Difabel dengan berbagai pelatihan. Diantaranya pelatihan Komputer, yang rutin diadakan setiap hari Sabtu bersama Mr. Amry. Jika biasanya dimulai pada jam 10:00 wib, pada kesempatan Sabtu kemarin dimulai lebih awal. Dikarenakan hari Sabtu kemarin banyak tamu yang berkunjung ke Roemah Difabel, sehingga ada beberapa kegiatan yang diadaksn pada hari tersebut. Salah satunya adalah pelatihan komputer bersama Mr. Amri yang kini ada 2 kelas, yaitu untuk peserta baru dan peserta lama. Untuk peserta lama, materi pada Sabtu kemarin adalah bagaimana cara menggunakan rumus membaca karakter huruf pada tabel di Excel. Rumus ini biasanya untuk mengurutkan nomer ID pada nomer peserta ujian, nomer pada kartu keluarga, ataupun pada kartu tanda kependudukan. Anna Okta

BHINAYA - KSD

Alhamdulillah, hari ini saya dan teman-teman Komunitas Sahabat Difabel menghadiri acara yang diadakan oleh BHINAYA - Integrated Marketing Communication Agency di Hotel Wimarion. Acara yang bertajuk "Menyiapkan Difabel Mandiri Lewat Wirausaha" menghadirkan dua orang nara sumber yaitu Mas  Didik Sugiyanto  Ketua Komunitas Sahabat Difabel dan Pak Guntur. Raditya Wardhana. Dalam kesempatan ini Mas Didik menceritakan tentang usaha yang ia miliki yaitu bengkel spesialis pemasangan la mpu HID (High Intensity Discharge). Mas Didik menggeluti dunia mekanik karena dirinya adalah lulusan STM Otomotif. Sebelum punya bengkel Mas Didik pernah usaha ternak itik dan jualan bensin. Pak Guntur Raditya Wardhana, CEO Laxita Kanaya Corp, Young Sociopreneur yang saat ini memiliki 12 perusahaan. Beliau merintis usaha dari nol. Memulai usaha dari bawah kolong jembatan. Saat kuliah Pak Radit, pernah mengalami susah minum. Bahkan untuk membeli sebotol air mineral pun beliau tidak mampu.

Kegiatan Anjangsana

Selalu ada keseruan saat Rombongan Banyumanik (begitu biasa kami berempat disebut) ketika melakukan perjalanan menggunakan jasa taxi online. Seperti hari ini, saat akan anjangsana ke rumah Mas  Hilal Huda . Dalam rangka agenda 3 bulanan dari Komunitas Sahabat Difabel. Karena kami baru kali pertama ke rumah Mas Hilal. Seperti biasa kami melakukan koordinasi dengan orang yang membantu kami di lokasi tujuan. Koordinasi dilakukan saat akan pergi, di tengah perjalanan dan ketika hampir sampai di lokasi. Ketika hampir dekat rumah Mas Hilal. Persisnya di gapura Mlati baru kami menghubungi tuan rumah untuk memberikan petunjuk jalan. Awalnya komunikasi lewat telepon tapi karena kurang efektif, komunikasi beralih ke video call. Mas Hilal pun memberi petunjuk ke mas driver taxi online jalan mana yang harus dilalui. Dari kursi belakang kursi driver saya bisa melihat mas driver taxi onlinenya senyum-senyum lho. (Ya mungkin dalam hati mas-nya berpikir "Wah, dapat 4 penumpang isti